Midnight Thoughts: Jangankan Ibu Negara, Menjadi Seorang Ibu itu Tidak Mudah

Dalam postingan ini saya dedikasikan kepada Ibu Negara Presiden Republik Indonesia ke-6, Ibu Ani Yudhoyono yang secara tidak langsung menjadi inspirasi saya untuk menjadi seorang istri dan ibu yang baik untuk kedepannya nanti.

Al-Fatihah.
Saya jadi teringat film Up hehe (source: tribunnews.com)


1 Juni 2019 pukul 11.50 Waktu Singapura (dalam hal ini pukul 10.50 WIB), Ibu Negara Presiden Republik Indonesia ke-6, Ibu Ani Yudhoyono menutup usia di National University Hospital disebabkan oleh kanker darah yang merenggut sejak Februari lalu.

Mendengar berita tersebut, saya jadi teringat akan satu hal, pertama ibu saya. Dikarenakan saya memang anaknya betah di dalam rumah dan dari kecil di rumah didominasi oleh laki-laki, -bahkan dalam satu rumah dari 10 orang hanya saya dan ibu saya yang perempuan- saya tahu betul bagaimana hiruk-piruk di dalam rumah, terutama ibu saya. Mungkin bisa dibilang saya menjadi saksi hidup kehidupan di rumah.

Sesuai dengan judulnya, menjadi seorang ibu itu tidak mudah. Seorang ibu itu tidak hanya bisa menyiapkan makanan dan mengurus rumah saja, seorang ibu juga harus menyeimbangkan semua orang rumah yang berbagai macam sifatnya, termasuk suaminya sendiri. Jujur, menyesuaikan satu orang saja bagi saya tidak mudah, butuh berbulan bahkan bertahun-tahun. Apalagi sebagai seorang Ibu Negara yang harus mengayomi masyarakat se-Indonesia. Give them salute to all mother in the world.

Di detik-detik beliau menutup usia, saya melihat Instagram menantunya, Annisa Pohan. Saya membaca captionnya, saya menyadari, betapa sayangnya Annisa mendampingi Ibu Ani berjuang menghadapi kanker, begitu juga sebaliknya. Saling mendukung satu sama lain. Ketika Ibu Ani menghembus nafas terakhir, rasa menyayat hati Pak SBY dan anak-anaknya sangat saya rasakan. Keluarga ini kompak, sejahtera meskipun dihadang oleh masyarakat yang tidak menyukai keluarga beliau.

Terima kasih Ibu Ani menjadi inspirasi saya sebagai sosok wanita yang siap mendampingi suaminya dan mendidik anaknya dalam kondisi apapun.

3 Juni 2019 1:42 AM dengan rasa haru


Nevia Neva

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Teras: Apply "S.T.A.R. (STOP, THINK-ASSESS, and RESPOND)" In Your Life

Tips Agar Ngomong Bahasa Inggris Selancar Bule