Filosofi Teras: Apply "S.T.A.R. (STOP, THINK-ASSESS, and RESPOND)" In Your Life
Hi, welcome back to my blog!
Kali ini gue mau mereview sebuah buku, dan gak tau kenapa akhir-akhir ini suka baca buku self-improvement gitu, mungkin hidup gua udah kayak earphone yang dimasukin ke kantong celana ya, kusut gitu aja wkwk
Oke, jadi langsung aja, ini dia bukunya
Judul : Filosofi Teras: Filsafat Yunani-Romawi Kuno untuk Mental Tangguh Masa Kini
Penulis : Henry Manampiring
Penerbit : Buku Kompas
Genre : Self Improvement
ISBN : 978-602-412-518-9
Tahun Terbit : 2018 (dibukunya sih tahun 2019, mungkin terbitnya akhir tahun ini kali ya)
Filosofi. Mungkin menurut orang awam filosofi itu hal yang sangat berat, membosankan, kerjaannya merenung mulu. Ya, gua akui kalo hal-hal tersebut merupakan bagian dari filosofi. Tapi, ini bukan sekedar merenung, ini sebuah 'pedoman' bagaimana caranya menghadapi semua emosi negatif di zaman sekarang ini dengan metode yang sudah dibuat sejak berabad-abad yang lalu.
Buku ini bukan ditulis oleh seorang filsafat, melainkan seorang praktisi periklanan yang berminat pada Filosofi Stoa (nama keren Filosofi Teras), yaitu Henry Manampiring atau bisa disapa "Om Piring". Setelah menerapkan filosofi Stoa, beliau bisa menghadapi hal-hal sepele tapi menyebalkan seperti menghadapi kemacetan yang tiada habisnya. Buku ini juga diilustrasikan oleh Levina Lesmana. Dengan adanya ilustrasi-ilustrasi di buku ini, jadi buku filosofi ini tidak begitu membosankan. Oh iya, pengantar dari buku ini adalah seorang dosen Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Dr. A. Setyo Wibowo, yang membuat buku ini jadi lebih terarah pembahasannya.
Dari buku ini, gua mempelajari banyak hal, dari menghadapi hal sepele seperti kemacetan sampai hal yang belum terjadi pada diri gua seperti parenting hingga kematian. Salah satu hal yang paling gua banget untuk saat ini adalah prinsip "STAR", yaitu
Kalau gua bisa menilai buku ini dari skala 1-10, mungkin gua bakal nilai 9, karena buku ini sangat worth it untuk dibaca, apalagi untuk memulai usia kepala dua.
Thanks for read this review, dan kalau ingin membaca bukunya, harganya Rp 98.000 waktu saya membeli buku ini. Selamat membaca guys!
Kali ini gue mau mereview sebuah buku, dan gak tau kenapa akhir-akhir ini suka baca buku self-improvement gitu, mungkin hidup gua udah kayak earphone yang dimasukin ke kantong celana ya, kusut gitu aja wkwk
Oke, jadi langsung aja, ini dia bukunya
![]() |
btw, bukunya difoto kayak gini biar aesthetic wkwk |
Penulis : Henry Manampiring
Penerbit : Buku Kompas
Genre : Self Improvement
ISBN : 978-602-412-518-9
Tahun Terbit : 2018 (dibukunya sih tahun 2019, mungkin terbitnya akhir tahun ini kali ya)
Filosofi. Mungkin menurut orang awam filosofi itu hal yang sangat berat, membosankan, kerjaannya merenung mulu. Ya, gua akui kalo hal-hal tersebut merupakan bagian dari filosofi. Tapi, ini bukan sekedar merenung, ini sebuah 'pedoman' bagaimana caranya menghadapi semua emosi negatif di zaman sekarang ini dengan metode yang sudah dibuat sejak berabad-abad yang lalu.
Buku ini bukan ditulis oleh seorang filsafat, melainkan seorang praktisi periklanan yang berminat pada Filosofi Stoa (nama keren Filosofi Teras), yaitu Henry Manampiring atau bisa disapa "Om Piring". Setelah menerapkan filosofi Stoa, beliau bisa menghadapi hal-hal sepele tapi menyebalkan seperti menghadapi kemacetan yang tiada habisnya. Buku ini juga diilustrasikan oleh Levina Lesmana. Dengan adanya ilustrasi-ilustrasi di buku ini, jadi buku filosofi ini tidak begitu membosankan. Oh iya, pengantar dari buku ini adalah seorang dosen Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Dr. A. Setyo Wibowo, yang membuat buku ini jadi lebih terarah pembahasannya.
Dari buku ini, gua mempelajari banyak hal, dari menghadapi hal sepele seperti kemacetan sampai hal yang belum terjadi pada diri gua seperti parenting hingga kematian. Salah satu hal yang paling gua banget untuk saat ini adalah prinsip "STAR", yaitu
- STOP, artinya setelah kita mengalami hal yang tidak mengenakkan, kita boleh mengeluh, tapi ada batasnya. Egois namanya kalau kita terlarut dalam kesedihan, karena kita secara tidak langsung tidak menerima keadaan kita sendiri. So, shout out inwardly "Times out!".
- THINK-ASSESS, setelah berhenti dari emosi tersebut, paksakan diri kita untuk mengalihkan emosi tersebut dengan berpikir secara rasional. Setelah itu baru menilai, "Apakah ini benar?" "Apakah ini diperlukan?" dan pisahkan antara fakta objektif dan interpretasi. Contoh, kamu telah memecahkan sebuah gelas. Itu fakta objektif. Kamu merasa hari ini sial, itu interpretasi. Sebenarnya, kamu bisa mengubah interpretasi kamu dengan hal positif, seperti "It's okay, artinya saya harus membeli gelas yang baru."
- RESPOND, Setelah melewati tiga tahap tersebut, barulah kita memikirkan respon apa yang akan kita berikan. Respon bisa dalam bentuk ucapan maupun tindakan, karena respon ini sendiri terjadi setelah kita memikirkannya matang-matang, dengan harapan respon ini adalh hasil penggunakan nalar yang sebaik-baiknya dengan prinsip bijak, adil, menahan diri, dan berani.
Kalau gua bisa menilai buku ini dari skala 1-10, mungkin gua bakal nilai 9, karena buku ini sangat worth it untuk dibaca, apalagi untuk memulai usia kepala dua.
Thanks for read this review, dan kalau ingin membaca bukunya, harganya Rp 98.000 waktu saya membeli buku ini. Selamat membaca guys!
Siap masuk readlist nih!
BalasHapusTHANK YOU KAKKK
BalasHapusGw masih kurang ngerti maksud prinsip star tapi gw bakal pelajarin terus sampe ngerti
BalasHapus